Dr Shaunak Patel, yang merupakan salah seorang dokter kulit dari iCliniq, yang telah mengatakan bahwasannya pada saat laki-laki itu yang telah melalui masa pubertas, tubuh mereka itu akan dapat bisa memproduksi lebih banyak hormon seks adrenal dan androgen. Androgen itu yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan dari rambut wajah dan tubuh, termasuk di dalam pigmentasi kulit.
Pigmentasi terjadi ketika androgen merespons melanosit, atau sel-sel kulit yang memproduksi melanin. Akibatnya, daerah selangkangan dan skrotum atau buah zakar dapat tampak lebih gelap. Adapun daerah mulut dan genital menghasilkan pheomelanin, pigmen kemerahan, berlebih.
Selain pubertas, faktor lain yang dapat mempengaruhi pigmentasi, terutama di pangkal paha dan skrotum, adalah karena gesekan. Dr Lindsey Bordone, dermatolog di departemen dermatologi di Columbia University Medical Center (CUMC) di New York, mencoba menjelaskannya.
"Kulit menebal yang sering tergesek dari waktu ke waktu dapat membuat kulit memiliki tekstur yang lebih keras dan menggelap," terangnya, seperti dikutip dari Medicaldaily, Sabtu (9/1/2016).
Ada beberapa kondisi medis yang juga dapat berkontribusi sebabkan alat kelamin pria lebih gelap. Ketidakseimbangan hormonal atau gula seperti yang terlihat pada diabetesi dapat menghasilkan lebih banyak pigmen, menurut Patel.
Obesitas juga dapat membuat kulit menggelap di beberapa daerah, seperti paha dan alat kelamin, karena gesekan yang progresif pada kulit. Jadi, jika Anda melihat sesuatu yang tidak biasa di sana, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.
